Jumat, 16 November 2012

Sifat-sifat wanita ahli syurga~

Siapakah wanita yang menjadi ahli Syurga? Apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang menjadi kunci bagi wanita memasuki syurga? Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)

Menurut hadis di atas sekurang-kurangnya ia telah menggariskan empat dasar atau sifat utama yang menjadi teras bagi seorang wanita muslimah memasuki syurga, iaitu menunaikan kewajipannya kepada Allah dalam makna melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan ke atasnya seperti sembahyang, puasa, dan lain-lain ibadah wajib yang mampu dilaksanakan. Sebuah hadis menyebutkan bahawa sembahyang adalah perkara pertama yang akan disoal di hari Kiamat.

Daripada Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Nabi Sallallahu Alahi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya perkara yang pertama sekali dikira dari amalan hamba di hari kiamat ialah sembahyang; sekiranya sembahyang itu sempurna, maka beruntung dan berjayalah dia, dan sekiranya ia rosak, maka kecewa dan rugilah dia, kalau kewajipan fardhu masih kurang, Allah berfirman: Lihatlah adakah amalan-amalan sunat untuk menyempurnakan kekurangan tersebut. Demikianlah seterusnya dengan amalan yang lain" (Hadis riwayat at-Tirmizi) Disamping menunaikan kewajipan kepada Allah, menunaikan hak dan kewajipan kepada suami juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang wanita.

Tertunainya hak dan tanggungjawab suami barulah akan turun keredhaan dan rahmat Allah kepadanya. Menjaga kehormatan diri juga merupakan hal yang digariskan oleh hadis di atas. Antara hal-hal yang boleh diketegorikan dalam konteks menjaga kehormatan itu ialah mempunyai sifat pemalu, jika suaminya keluar dia akan menguruskan dan menjaga dirinya dan harta suaminya dengan amanah. Bila suaminya datang kepadanya dia akan menjaga mulut daripada menyebutkan perkataan yang tidak elok didengar.

Sebuah hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menyatakan bahawa: "Sesungguhnya sopan santun dan keimanan adalah saling berkaitan, jika salah satunya dikeluarkan, yang satu lagi juga akan hilang serentak." (Hadis Riwayat Baihaqi)

Maksud hadis ini ialah jika kesopanan atau sifat malu sudah hilang, iman juga akan hilang bersama-samanya. Betapa besarnya pengaruh antara kesopanan dan keimanan kepada diri seorang wanita itu, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menegaskan dengan sabda baginda: "Apabila sesesorang itu terlibat dengan penzinaan, ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu mencuri ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu meminum arak ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu menyelewing setelah diberi amanah oleh orang lain ia bukan lagi seorang beriman, dan apabila seseorang diantara kamu menipu ia bukan lagi seorang beriman, oleh itu berjaga-jagalah!"

Taat kepada suami merupakan satu lagi sifat wanita yang digambarkan oleh hadis yang dipaparkan di awal makalah ini. Taat kepada suami adalah tanggungjawab isteri yang wajib di sempurnakan. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Bazzar Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Kamu sampaikan kepada perempuan yang kamu jumpa, bahawa taat kepada suami, dan mengakui hak-hak suami, sama pahalanya dengan berperang dan bertempur dengan musuh-musuh Islam di medan pertempuran, tetapi sedikit sangat daripada isteri-isteri yang menyempurnakan hak-hak suami mereka." (Hadis riwayat Al Imam Bazzar) Isteri adalah pusat dan sumber kebahagiaan dan ketenteraman di dalam sebuah rumahtangga. Ia perlu mempunyai sifat-sifat sabar dan perhatian yang sepenuhnya kepada suami dan juga anak-anak.

Sikap inilah yang boleh mewujudkan suasana yang tenang, aman dan damai dalam rumahtangga. Dalam hal ini, para isteri sayugialah akan sentiasa bersikap baik kepada suami. Saidina Abu Bakar Radhiallahu Anhu meriwayatkan bahawa Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: "Seorang wanita yang menyakiti hati suami dengan lidahnya, dia mendatangkan celaan dan kemurkaan Allah, para malaikat dan umat manusia." Selain itu, Saidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan sebuah hadis mengenai setiap isteri yang tidak menghormati status suaminya. "Wanita yang berkata kepada suaminya yang tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya." (Hadis Riwayat Imam Majah dan An-Nasai)

Berdasarkan huraian ringkas di atas, para wanita semestinyalah mengamalkan sikap taat dan bertakwa kepada Allah, bertanggungjawab kepada suami dan menjaga kehormatan dirinya. Semoga dengan itu, akan mudahlah mereka mendapat rahmat dan keredhaan Allah. Rahmat dan redha Allah itulah yang akan menjamin kebahagian hidupnya di dunia dan di akhirat. "

YANG DIMURKAI ALLAH




Setiap muslim pasti menghendaki agar diridhai, disenangi atau dicintai Allah Swt. Karena itu, sebagai muslim kita dituntut untuk melakukan hal-hal yang membuat Allah cinta dan ridha kepada kita, bukan hal-hal yang membuat Allah murka kepada hamba-hamba-Nya.
Di dalam Al-Qur'an dan hadits, banyak dalil yang menyebutkan perbuatan-perbuatan yang bila dilakukan manusia, maka Allah murka kepadanya. Diantara perbuatan manusia yang menyebabkan Allah murka kepadanya adalah sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Rasulullah Saw: Empat orang yang dimurkai Allah, yaitu: penjual yang suka bersumpah, fakir yang sombong, orang tua yang berzina dan penguasa yang lalim (HR. Nasa'i dan Baihaqi).

Dari hadits di atas, ada empat kelompok manusia yang dimurkai Allah Swt, ini perlu kita bahas agar kita bisa menjauhi perbuatan tersebut sehingga kita tidak termasuk ke dalam kelompok orang yang dimurkai Allah Swt.

1. Pedagang Yang Bersumpah.
Dalam dunia perdagangan, sudah lumrah kalau pedagang ingin mendapatkan keuntungan yang besar dengan memberikan harga yang tinggi kepada pembeli, sementara pembeli juga ingin mendapatkan harga yang murah sehingga mengajukan tawaran yang rendah. Untung memang boleh diraih, penawaran harga yang murah memang boleh dilakukan, namun kejujuran antara pedagang dan pembeli haruslah diutamakan.

Tapi dalam dunia perdagangan sekarang, sangat sedikit --kalau tidak boleh kita sebut tidak ada-- pedagang dan pembeli yang jujur. Bahkan ketidakjujuran itu dibingkai juga dengan sumpah palsu dalam rangka memuji barang dagangannya yang membuatnya dianggap pantas dengan harga yang mahal sehingga pembeli menjadi yakin bahwa barang yang mahal itu menjadi terasa murah, ini membuat pembeli menjadi tambah tertarik dan membelinya. Pedagang seperti ini amat dimurkai oleh Allah Swt sebagaimana hadits di atas dan sumpah palsu memang akan membawa kebencian dari Allah Swt sehingga Dia tidak segan-segan untuk mengazabnya, Allah berfirman yang artinya: Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu diantaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar (QS 16:94).

2. Orang Miskin Yang Sombong.
Kesombongan merupakan sesuatu yang dibenci Allah Swt, orang kaya yang sombong dengan sebab kekayaannya saja Allah benci, apalagi kalau orang miskin menyombongkan diri dalam soal harta sehingga dia menampakkan dirinya seperti orang kaya dengan penuh kesombongan. Kebencian Allah kepada orang kaya yang sombong itu dikemukakan dalam firman-Nya yang artinya: Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri" (QS 28:76).

Maka dengan sebab kesombongan Karun yang kaya itulah, Allah Swt betul-betul mengazabnya di dunia ini sebagaimana firman-Nya yang artinya: Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). Kalau Karun yang kaya raya tapi sombong dibenci dan diazab Allah Swt, apalagi orang miskin yang amat tidak pantas menyombongkan diri, maka bila ada orang miskin sombong, bisa jadi Allah lebih murka lagi. Tegasnya, tak ada tempat di sisi Allah buat siapapun yang menyombongkan diri, Allah berfirman yang artinya: Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (QS 16:23).

Meskipun demikian, orang yang miskin bukan berarti harus minder, tapi dia juga harus tawadhu atau rendah hati. Miskin dan kaya bukanlah ukuran ketaqwaan kepada Allah, namun keduanya bisa membawa manusia pada ketaqwaan tapi juga bisa membawa manusia pada kemurkaan.

3. Orang Tua Yang Berzina.
Zina merupakan perbuatan yang sangat tercela, karena itu di dalam Islam, hukuman untuk orang yang berzina itu sangat berat, Allah berfirman yang artinya: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman (QS 24:2).

Tercelanya perbuatan zina pada dasarnya berlaku untuk semua kalangan manusia, baik laki-laki maupun wanita, tua maupun muda. Namun bagi orang yang tua, dengan usianya yang panjang dan sudah dapat dipastikan semakin dekatnya pada kematian, semestinya dia menjadi orang yang semakin dekat kepada Allah Swt, bertaubat kepada-Nya dari segala dosa yang dilakukan serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Oleh karena itu, amat wajar kalau Allah Swt lebih murka kepada orang tua yang berzina ketimbang kepada orang muda yang berzina, karena peluang bertaubat kepada yang muda lebih besar ketimbang kepada yang tua. Kalau orang sudah tua tapi masih saja melakukan perzinahan, mau kemana lagi arah hidup yang hendak ditempuhnya. Karena itu Allah murka kepada orang muda yang berzina tapi lebih murka lagi bila ada orang tua yang berzina.

4. Penguasa Yang Lalim.
Hadits di atas juga menyebutkan penguasa yang lalim termasuk manusia yang dimurkai Allah Swt, hal ini karena penguasa semestinya menjadi pelayan bagi masyarakat, bukan malah sebaliknya. Dalam perjalanan kehidupan umat manusia, amat banyak penguasa yang maunya dilayani oleh masyarakat bahkan cenderung menyakiti rakyatnya.
Oleh karena itu, manakala ada penguasa yang zalim, cepat atau lambat, dia akan tumbang dari kekuasaannya dengan berbagai cara dan sebab. Begitulah memang yang telah terjadi pada Fir'aun yang ditumbangkan oleh anak angkatnya sendiri, yakni Musa AS, Namrut yang ditumbangkan oleh Ibrahim AS, Abu Jahal dan Abu Lahab yang ditumbangkan oleh keponakannya sendiri Nabi Muhammad saw dan penguasa-penguasa yang zalim lainnya.

Di dalam Islam, kepemimpinan atau kekuasaan merupakan amanah yang tidak boleh disia-siakan. Bagi seorang muslim, kesempatan memimpin akan selalu digunakan untuk syiar dan penegakan nilai-nilai Islam, apapun kedudukan atau jabatan yang dipegangnya. Itu sebabnya, kepemimpinan bukan peluang untuk meraih keuntungan pribadi yang sebesar-besarnya, apalagi hal itu akan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah Swt.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa, kemurkaan dan kecintaan Allah Swt kepada manusia sangat tergantung kepada manusia itu sendiri. Apabila manusia melakukan hal-hal yang Allah senang, maka Allah akan mencintainya dan bila manusia melakukan hal-hal yang Allah benci, maka Allah akan murka kepada-Nya

Yang Sering Kita Dapati Di Dalam Shalat Berjama'ah



Di dalam shalat berjama’ah, kita sering menjumpai berbagai pemandangan dan perilaku yang beraneka ragam. Di antaranya, ada yang terkesan mengganggu dan kurang membuat enak di antara para jama’ah. Tulisan di bawah merupakan kumpulan dari berbagai hal yang sering dijumpai di dalam shalat berjama’ah. Disusun berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri oleh penulis dan dari hasil tanya jawab dengan beberapa orang jama’ah. 

Di antara yang pokok dan perlu untuk diketengahkan adalah sebagai berikut: 
§         Ada sebagian orang yang berdiri di dalam shaf secara tidak tegak lurus, meliuk-liuk ke kanan dan ke kiri (gontai), kadang kaki kanan maju dan kadang kaki kiri layaknya orang yang tidak kuat berdiri. Jika ia orang yang sudah tua mungkin bisa dimaklumi, akan tetapi jika yang melakukan hal itu seorang yang masih gagah dan kedua kakinya pun kokoh, maka hal itu tidak sepantasnya. Biasanya orang yang demikian karena merasa malas dan berat dalam menunaikan shalat.
§         Ada di antara sebagian orang yang ketika shalat dimulai, langsung menerobos ke shaf awal atau mencari tempat tepat di belakang imam. Padahal shaf depan telah penuh dan ia datang belakangan sehingga menjadi saling berhimpitan dan membuat orang lain terganggu. Jika ia memang menginginkan shaf depan atau di belakang imam, maka seharusnya ia datang lebih awal.
§         Dan sebaliknya ada juga sebagian orang yang datang ke masjid lebih awal, namun ia tidak segera menempati shaf depan tetapi malah mengam-bil tempat di bagian tengah atau belakang, ia biarkan shaf depan atau posisi belakang imam diambil orang lain, padahal ia merupakan tempat yang utama. Ini adalah kerugian, karena telah membiarkan sesuatu yang berharga lewat begitu saja tanpa mengambilnya serta menghalangi dirinya dari memperoleh kebaikan.
§         Sebagian orang juga ada yang berlebih-lebihan di dalam merapatkan shaf, yakni terus mendorongkan kakinya dengan kuat, padahal antara dia dan sebelahnya sudah saling merapat-kan kaki. Sehingga menjadikan orang yang berada di sebelahnya terganggu, tidak tenang dan tidak khusyu’ di dalam shalatnya. Sebaliknya, ada orang yang meremehkan masalah ini, sehingga membiarkan antara dia dengan orang di sebelahnya ada celah untuk syetan.
§         Ada sebagian juga yang bersemangat dalam menerapkan sunnah di dalam shalat, namun terkadang dengan cara terlarang yaitu mengganggu sesama muslim. Dan sudah maklum, bahwa menjauhi sesuatu yang terlarang lebih didahulukan daripada menjalankan yang mustahab (sunnah). Sebagai contoh adalah seseorang yang merenggangkan kedua tangannya ketika sujud, sehingga sikunya mendorong bagian dada orang yang di sampingnya, atau duduk tawaruk (tahiyat akhir) dalam shaf yang sempit dan membiarkan badannya mendorong kepada orang yang di sebelahnya sehingga mengganggunya.
§         Ada juga di antara mereka yang tatkala berdiri dalam shalat dan bersedekap, sikunya di dada orang lain yang ada di sampingnya, apalagi dalam kondisi shaf yang rapat, tempat yang sempit dan berdesakan. Seharusnya ia bersikap lemah-lembut terhadap sesama muslim, sebisa mungkin merubah posisi dengan menyelaraskan kedua tangan yang bersedekap terhadap orang yang berada di sampingnya.
§         Ada pula di antara jama’ah yang ketika mendapati imam sedang sujud atau duduk, ia tidak segera mengikuti apa yang sedang dilakukan imam tersebut. Akan tetapi, ia menunggu hingga imam berdiri untuk raka’at selanjutnya. Kesalahan ini sering sekali terjadi, padahal yang benar adalah hendaknya ia bersegera mengi-kuti imam masuk ke dalam jama’ah shalat, tanpa memandang apa yang sedang dilakukan imam. Mengenai hal ini, Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda, 
"Apabila kalian mendatangi shalat sedangkan kami sedang sujud, maka ikutlah sujud, dan janganlah kalian memperhitungkannya dengan sesuatu.” 
Walaupun ia tidak mendapatkan raka’at tersebut (kecuali jika mendapatkan rukuk), namun ia mendapatkan pahala atas apa yang telah ia kerjakan itu.
§         Ada pula sebagian jama’ah yang ketika datang dan mendapati imam sedang rukuk, ia lalu berdehem, pura-pura batuk, atau berbicara dengan suara agak keras supaya imam mendengar lalu menunggunya (memanjangkan rukuknya). Hal ini jelas mengganggu orang-orang yang sedang shalat, dan membuat mereka tidak tenang (gelisah). Yang diperintahkan syari’at adalah hendaknya ia masuk shaf dalam keadaan tenang dan tidak terburu-buru, jika mendapatkan rukuk, maka alhamdulillah dan kalau ketinggalan, maka hendaknya ia menyempurnakan.
§         Di antara sebagian orang ada pula yang terburu-buru masuk shaf untuk mengejar rukuk, ia bertakbir dengan tujuan untuk rukuk, padahal seharusnya takbir itu adalah takbiratul ihram yang memang hanya dilakukan dalam posisi berdiri. Yang disyariatkan adalah hendaknya ia bertakbir dua kali, pertama takbiratul ihram dan ini merupakan rukun, sedang takbir kedua untuk rukuk yang dalam hal ini adalah mustahab (sunnah).
§         Ada juga orang yang bertakbir untuk mengejar rukuk, namun imam keburu mengangkat kepala. Maka berarti ia memulai rukuk ketika imam telah selesai mengerjakannya, dan ia menganggap, bahwa dirinya telah mendapatkan satu raka’at. Ini merupakan kesalahan dan ia tidak terhitung mendapatkan satu raka’at, sebab untuk mendapatkan satu raka’at seseorang harus mengucapkan minimalnya satu bacaan tasbih (subhana rabbiyal ‘adzim) secara tuma’ninah bersama rukuknya imam.
§         Terkadang pula kita mendapati orang (makmum) yang mengeraskan bacaan shalat dalam shalat sirriyah, sehingga mengganggu orang yang berada di sebelahnya. Selayaknya dalam shalat jama’ah, seseorang jangan mengangkat suaranya hingga terdengar orang lain, cukuplah bacaan itu terdengar oleh dirinya sendiri. Termasuk dalam hal ini adalah seseorang yang membaca al-Fatihah dengan suara agak keras dalam shalat jahar setelah imam selesai membacanya. Sebaiknya, ia diam untuk mendengarkan bacaan imam atau membaca Al-Fatihah sekedar yang terdengar oleh dirinya sendiri. Juga orang yang melafalkan niat dengan suara yang terdengar orang lain, bahkan hal ini merupakan perkara bid’ah, karena niat itu tempatnya di hati dan Nabi serta para shahabat tidak pernah melafalkan niat.
§         Sebagian orang ada yang shalat di masjid dengan mengenakan pakaian kumal seadanya, pakaian kotor atau pakaian tidur. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala telah berfirman dalam surat al-A’raf : 31. “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.” (QS. 7:31) 

Jika seseorang akan masuk ke rumah seorang pejabat, atau mau berangkat ke kantor, maka tentu ia akan memilih pakaian yang bagus bahkan yang paling bagus. Maka ketika akan ke masjid tentu lebih utama lagi. Sebagian orang memang ada yang bekerja di tempat-tempat yang mengharuskan pakaian mereka kotor (seperti bengkel, buruh, tani dan lain-lain, red), sehingga ketika shalat dengan baju kotor mereka beralasan karena kondisi pekerjaan yang mengharuskan demikian. Maka penulis menyarankan agar orang tersebut mengkhususkan satu pakaian yang bersih dan hanya dipakai waktu shalat saja.
§         Ada pula sebagian orang yang mendatangi masjid, padahal baru saja makan bawang merah atau bawang putih (dan yang semisalnya seperti petai, jengkol dan lain-lain, red), sehingga menebarkan aroma yang tidak sedap. Dalam sebuah hadits, Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, “Barang siapa yang makan bawang merah atau bawang putih, maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kami.” 

Sama halnya dengan orang yang menghisap rokok yang juga menebarkan bau tidak sedap sebagaimana bawang dan yang semisalnya. Para ulama sepakat bahwa rokok itu merusak dan berbahaya, serta menghisapnya adalah haram pada setiap waktu, bukan ketika mau shalat saja.
§         Ada pula di antara sebagian jama’ah yang tidak perhatian terhadap lurusnya shaf dalam shalat. Maka kita melihat di antara mereka ada yang agak lebih maju atau lebih mundur di dalam shaf, dan tidak lurus dengan para jama’ah yang lain, padahal masjid-masjid sekarang pada umumnya telah membuat garis shaf atau tanda-tanda lain. Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah memperingatkan hal itu dengan sabdanya, “Janganlah kalian berbeda (berselisih) di dalam shaf, sebab hati kalian akan menjadi berselisih juga.” 
Seharusnya setiap makmum berusaha meluruskan diri dengan melihat kanan kirinya, kemudian merapatkan pundak dan telapak kaki antara satu dengan yang lain.
KLASIFIKASI ORANG DI DALAM MELAKSANAKAN SHALAT 

1. Orang yang selalu Menjaga Shalatnya. 

Yaitu dengan menunaikannya secara baik dan benar serta berjama’ah di masjid. Ia segera memenuhi panggilan shalat ketika mendengar adzan, selalu berusaha berada di shaf terdepan di belakang imam. Di sela-sela menunggu imam, ia gunakan waktu untuk berdzikir, membaca Al-Qur’an hingga didirikan shalat. Orang yang melakukan ini akan mendapatkan pahala yang besar dan terbebas dari dua hal, yaitu dari api neraka dan dari nifaq, sebagaimana tersebut dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi dari Anasz. 

2. Orang yang Melakukan Shalat dengan Berjama’ah namun Sering atau selalu Terlambat. 

Ia selalu ketinggalan takbiratul ihram, satu atau dua raka’at dan bahkan sering datang pada waktu tahiyat akhir. Bagi para salaf ketinggalan takbiratul ihram bukanlah masalah kecil, sehingga mereka sangat perhatian agar tidak ketinggalan di dalamnya. 

3. Orang Melakukan Shalat Secara Berjama’ah karena Takut Orang Tua. 

Mereka melakukan shalat dengan berjama’ah karena mencari ridha orang tuanya, sehingga tatkala orang tuanya tidak ada di rumah atau sedang bepergian, maka ia tidak lagi mau berjama’ah, lebih-lebih dalam shalat Shubuh. 

4. Orang yang Tidak Pernah Shalat Berjama’ah di Masjid. 

Ia mendatangi masjid hanya sekali dua kali saja atau ketika Hari Jum’at saja, mereka berdalil dengan pendapat sebagian orang yang mengatakan, bahwa shalat berjama’ah itu bukan sesuatu yang wajib. Padahal Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam tidak memberikan rukhshah kepada seorang yang buta untuk shalat di rumah, maka selayaknya seorang muslim mendahulukan ucapan Nabinya. 

5. Orang Melakukan Shalat Secara Asal-asalan. 

Yaitu tidak menyempurnakan rukuk, sujud serta rukun-rukun dan kewajiban yang lain. Dalam shalatnya ia tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali, bahkan mungkin hanya sekedar ikut-ikutan shalat dan gerak saja. 

6. Orang yang Melakukan Shalat sesuai Syarat dan Rukunnya, namun Ia Tidak Menghayati dan Mengerti. 

Ia melakukan shalat dengan raga-nya secara baik, akan tetapi pikirannya mengembara dalam urusan dunia, hatinya pun tidak tertuju pada apa yang sedang ia kerjakan saat itu. 

Sumber, “Ashnafunnas Fish Shalah” Muhammad bin Abdul Aziz Al-Musnid. 

Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/08/cara-menghilangkan-komedo.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini

Home > kesehatan > Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami Cara Menghilangkan Komedo akan di publikasi di blog ini. begitu banyak manfaat yang kita dapatkan dari bahan-bahan alami. Selain cara menghilangkan komedo secara alami ini pun dapat mencegah datangnya komedo dan yang lebih baik adalah bahan-bahan alami tersebut tidak meninggalkan efek samping pada wajah sobat. Komedo sebenarnya adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.  Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami : 1. Biasakan anda selalu bergaya hidup sehat dan anda usahakan untuk cukup gizi Gaya hidup sehat sangat penting sekali untuk anda terapkan dalam keseharian anda, karena apa ? karena ternyata hidup sehat bisa mengurangi jumlah komedo di wajah anda yang tampan dan cantik itu. Jadi, berusahalah untuk selalu hidup sehat. Gizi yang cukup ternyata mampu mengurangi komedo juga. Kesimpulannya hiduplah sehat dan cukupkan gizi, istirahatlah yang cukup dan perhatikan asupan gizi anda. 2. Es Batu Es batu ternyata bisa juga untuk mengatasi komedo ? percayalah, es batu ternyata tidak hanya digunakan untuk membuat es jeruk, es teh dan minuman lainnya ya hehe. Iya, ternyata es batu selain fungsinya juga bisa menurunkan suhu yang panas alias menyegarkan, ternyata bisa juga untuk mengatasi komedo. Lho bagaimana caranya ? caranya, anda cukup mengusapkan es batu di sekitar area wajah anda yang berkomedo, usapkan kira-kira 10 menit sudah cukup. Silahkan segera dipraktekkan. Tunggu apalagi ? 3.  Putih telur Telur ternyata banyak fungsinya juga ya, selain sangat digemari sebagai lauk ketika kita makan, untuk bahan pokok pembuatan berbagai macam makanan dan berbagai macam fungsi lainnya, ternyata telur bisa juga digunakan untuk mengatasi komedo yang mengganggu. Dalam hal ini, putih telurnya saja yang digunakan untuk mengatasi komedo. Caranya adalah, anda tinggal mencampurkan putih telur dengan 1 sendok teh madu. Setelah anda yakin sudah benar-benar tercampur merata, saatnya anda usapkan campuran putih telur dan teh madu tadi ke wajah anda masing-masing. Setelah itu, anda tunggu saja sampai benar-benar kering. Dan langkah terakhir adalah anda bilas wajah anda dengan air hangat. Untuk cara ini, sebaiknya anda terapkan / lakukan sebelum anda beranjak tidur. 4. Kulit Jeruk Jeruk selain segar untuk dimakan, ternyata juga bermanfaat untuk mengatasi komedo juga lho. Caranya seperti apa ? gampang kok, caranya adalah anda tinggal menambahkan sedikit air ke kulit jeruk tadi, setelah itu, anda tempelkan saja di bagian wajah anda yang berkomedo dengan durasi penempelan adalah satu malam penuh. 5. Jagalah kebersihan wajah anda Komedo akan sangat mudah sekali muncul di wajah anda, jika wajah anda kotor dan berminyak. Jadi, rajinlah merawat wajah anda agar senantiasa bersih. Untuk mengatasi wajah yang berminyak, pergunakanlah produk pembersih wajah yang cocok untuk kulit berminyak yang ampuh mengurangi kadar minyak di wajah anda. Silahkan cari dan dipilih sendiri produk pembersih wajahnya. 6. Lidah buaya Komedo ternyata bisa juga diatasi dengan lidah buaya. Bagaimana caranya ? jadi anda tinggal mematahkan batang lidah buayanya, setelah itu anda cukup mengoleskan lendir yang ada pada batang lidah buaya tadi ke bagian wajah anda yang berkomedo. Mudah kan? jadi tunggu apalagi ? silahkan dipraktekkan secepatnya ! 7. Air putih Air putih memang ampuh dan banyak sekali manfaatnya. Usahakan anda selalu kontinyu untuk meminum air putih dalam jumlah yang banyak ( minimal 8 gelas sehari kan ?). Tidak ada salahnya kan jika anda  minum air putih lebih dari 8 gelas dalam sehari ? justru lebih banyak lebih bagus. Rasakan perbedaanya setelah anda banyak minum air putih dan sebelum anda banyak minum air putih. Air putih mampu melancarkan pencernaan anda dan membuat wajah anda yang cantik dan tampan itu menjadi lebih bersih dan halus. Segera terapkan dalam keseharian anda, tunggu apalagi? 8. Facial secara teratur Cara terakhir namun bisa dikatakan cara paling ampuh untuk mengatasi komedo. Silahkan anda usahakan melakukan facial secara teratur dan berkala. Facial akan  membuat wajah anda tetap sehat dan segar selalu. Jadi, segera saja sobat terapkan pada diri anda masing-masing. Bagaimana sudah selesai membaca info mengenai cara menghilangkan komedo kali ini ? silahkan sobat praktekkan cara-cara yang sudah saya berikan pada kesempatan kali ini. Segala sesuatu hampir tidak ada yang bersifat instan. Jadi, jangan hanya satu dua kali saja cara-cara diatas anda praktekkan. Lakukan terus sampai komedo benar-benar hilang dan tentu saja,  Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/08/cara-menghilangkan-komedo.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini